cover
Contact Name
oktarina
Contact Email
oktarina@unmuhjember.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)
ISSN : 16932897     EISSN : 25020455     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL AGRITROP adalah publikasi ilmiah hasil penelitian ilmu-ilmu pertanian yang diterbitkan atau dikelola oleh dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Jurnal agritrop ini diterbitkan secara berkala tiap semester atau satu tahun dua kali terbit, yaitu pada Bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian" : 26 Documents clear
RESPON UMUR PANEN DAN JENI S EKSTRAKSI TERHADAP MUTU BENIH PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescen L) Widiarti, Wiwit; Husaini, Ahmad
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.423 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.793

Abstract

Penelitian  bertujuan  untuk  mengkaji  pengaruh  tingkat  kemasakan  buah, metode ekstraksi yang paling efektif dan efisien, serta interaksi antara tingkat kemasakan buah dan metode ekstraksi terhadap kualitas benih cabai rawit (Capsicum frutescen). Penelitian dilaksanakan di   PT. Benih Citra Asia Desa Penanggungan Wirowongso Ajung Kabupaten Jember dengan ketinggian + 200 m dpl, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dua faktor 3 level dan diulang empat kali. Faktor pertama tingkat kemasakan buah (M) terdiri dari: M1 (buah berubah warna ± 25-50% atau masak morfologis, berwarna orange), M2 (buah berubah warna 70-100% atau masak fisiologis, berwarna merah) dan M3 (buah terlalu masak berwarna merah dan kulit buahnya sudah lunak). Faktor kedua metode ekstraksi (E), terdiri dari E1 (buah dijemur hingga kulit buahnya kering, kemudian diekstraksi dan dikeringkan lagi), E2 (buah segar diekstraksi/dibelah, dicuci dengan air  dan  dikeringkan)  dan  E3  (Buah  segar  diekstraksi/diblender,  dicuci  dengan detergen, dibilas dan dikeringkan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemasakan  buah  yang  berbeda  berpengaruh  nyata  terhadap  parameter  kemurnian benih, dengan rata-rata tertinggi pada kemasakan over riper (M3) yaitu 95,96%. Metode ekstraksi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kemurnian benih, vigor kecepatan kecambah benih, daya kecambah benih dan berat 1000 butir benih. Metode ekstraksi secara basah dan dicuci dengan air (E2) cenderung menghasilkan rata-rata tertinggi terhadap keempat parameter tersebut dan warna benih  yang lebih cerah. Interaksi  antara tingkat kemasakan  buah dan  metode ekstraksi  berpengaruh  nyata terhadap kemurnian benih, vigor kecepatan kecambah benih, daya kecambah benih dan berat 1000 butir benih, dengan kombinasi perlakuan terbaik adalah kombinasi perlakuan buah terlalu masak dan metode ekstraksi dengan buah segar dan dicuci dengan  air  (M3E2)  yang  cenderung  memberikan  rata-rata  terbaik  pada  vigor kecepatan kecambah benih, daya kecambah benih dan kemurnian benih. Kata kunci :    Cabai rawit (Capsicum frutescen), tingkat kemasakan buah, metode ekstraksi
Respon Pertumbuhan dan Kandungan Fenol Pada Tanaman Cengkeh (Eugenia carryophyllus) Terhadap Macam Media dan Cekaman NaCl. Tripama, Bagus; Hidayatullah, Husnul
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.013 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon, macam media, cekaman NaCl , pertumbuhan dan kandungan fenol pada tanaman cengkeh. Dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember, ketinggian tempat + 89 meter di atas permukaan laut (dpl). pada 07 Desember 2015 sampai 11Mei 2016 , Rancangan yang digunakan adalah Rancang Acak Kelompok (RAK) faktorial  terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama : macam media dengan proporsi (M1) 2 Tanah : 1 Pasir : 1 Pukan , (M2) 1 Tanah : 2 Pasir : 1 Pukan, (M3) 1 Tanah : 1Pasir : 2 Pukan dan faktor kedua cekaman NaCl (P0) kontrol, (P1) 200 mM, (P2) 400 mM, (P3) 600 mM. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Macam media tanam tidak memberikan  respon  terhadap  peningkatan  pertumbuhan  dan  kandungan  Fenol tanaman dan cekaman NaCl memberikan respon terhadap peningkatan pertumbuhan dan kandungan Fenol bibit cengkeh dengan cekaman NaCl sebesar 600 mM (P3) sebagai dosis terbaik dalam menghasilkan kandungan phenol paling tinggi rata rata sebesar 27.26 mg/g dan terdapat Interaksi antara kombinasi pelakuan macam media tanam dan cekaman NaCl dalam meningkatkan pertumbuhan dan kandungan phenol bibit cengkeh dengan kombinasi yang memiliki kandungan phenol tertinggi adalah kombinasi perlakuan media tanam dan 1 Tanah :2 Pasir :1 Pukan dengan 600 mM (M2P3). Kata kunci : Cengkeh, , Cekaman NaCl , Macam Media,  Phenol 
KAJIAN MACAM BIOCHAR DAN KONSENTRASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) Qibtiyah, Mariyatul; Pudyartono, Pudyartono
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.094 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.789

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh macam biochar dan konsentrasi biourine terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi padi.   Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali. Perlakuan 1 terdapat 4 level : tanpa biochar, biochar jerami padi, biochar sekam padi, biochar kotoran sapi. Perlakuan 2 terdapat 4 level : tanpa biourine, konsentrasi biourine 1 : 0, 1 : 5 dan 1 : 10. Parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, berat total tanaman, jumlah malai per rumpun, bobot gabah kering panen, dan bobot 1000 butir gabah. . Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang   nyata antara macam biochar dan konsentrasi biourine Perlakuan terbaik yaitu pada biochar kotoran sapi dan konsentrasi biourine 1 : 10. Keywords : biourine sapi, padi (oryza sativa L.), macam biochar, waktu pemberian, konsentrasi
RESPON BENIH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) KADALUARSA PADA LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP VIABILITAS, VIGOR DAN PERTUMBUHAN BIBIT Ernawati, Ernawati; Rahardjo, Pudji; Suroso, Bejo
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.186 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.794

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (   BP3K   )   Kecamatan   Mlandingan,   Desa   Selomukti   Kecamatan   Mlandingan Kabupaten  Situbondo.  Penelitian  dilakukan  mulai  tanggal  13  Mei  2016  sampai dengan 2 Juli 2016. Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui respon lama perendaman dengan air kelapa muda terhadap viabilitas, vigor dan pertumbuhan bibit cabai  merah  (Capsicum  annuum  L.)  kadaluarsa,  dan  untuk  mengetahui  efisiensi waktu   perendaman   dengan   air   kelapa   muda   terhadap   viabilitas,   vigor   dan pertumbuhan bibit cabai merah (Capsicum annuum L.) kadaluarsa. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila terdapat hasil yang signifikan dilakukan pengujian uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan lama perendaman dalam air kelapa muda dengan konsentrasi 15% terdiri dari 6 perlakuan. Perlakuan  yang diberikan  adalah  lama  perendaman  benih  yaitu L1  (0 jam,Benih kadaluarsa); L2 (0 jam, Benih tidak kadaluarsa); L3 (L1 , 6 jam); L4 (L1 , 12 jam); L5 (L1 , 18 jam); L6(L1 , 24 jam).  Setiap perlakuan diulang (4)  empat kali. Parameter yang diamati meliputi : kecepatan tumbuh kecambah, persentase daya berkecambah, tinggi bibit, jumlah daun bibit, panjang akar bibit, berat basah, dan berat kering bibit. Hasil penelitian menunjukkan Lama perendaman dengan air kelapa muda menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan persentase daya  kecambah,  jumlah  daun  dan  panjang  akar,  serta  menunjukkan  hasil  yang berbeda nyata pada variabel pengamatan kecepatan tumbuh, tinggi bibit, berat basah dan  berat  kering  bibit  cabai  merah.  Perlakuan  L3  menunjukkan  efesiensi  waktu terbaik pada semua variabel pengamatan, namun secara analisis uji lanjut BNT antara perlakuan L2, L3 dan L4 tersebut menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata / non significant (ns).Kata kunci: benih cabai merah kadaluarsa, bibit, viabilitas dan vigor benih.
KARAKTER MORFOLOGI VARIETAS TEBU PADA BEBERAPA KONDISI CEKAMAN AIR Arini, Silvia Fitri Mei
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.288 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.799

Abstract

Permintaan gula yang semakin meningkat, diikuti dengan makin menurunnya lahan subur yang tersedia mendorong kita untuk dapat memaksimalkan lahan-lahan pertanian yang kurang produktif seperti lahan pertanian yang sering terkena banjir. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakter morfologi dari beberapa varietas tebu terhadap berbagai tingkat lama  cekaman genangan. Penelitian dilakukan mulai bulan  Mei 2015 sampai Desember 2015 di Desa Candijati Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Adapun bahan   tanam   yang   digunakan   adalah   PS   8845,   VMC   7616,   dan   BL.   Penelitian menggunakan Rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan genangan diberikan sesuai tingkat perlakuan yaitu tanpa penggenangan, 6,9, dan 12 minggu penggenangan dalam timba. Pengamatan kuantitatif terdiri atas jumlah daun menguning, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan sudut daun. Data karakter kuantitatif dianalisis menggunakan Anova dan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara varietas tebu dan lama waktu penggenangan,  perlakuan terbaik didapatkan dari varietas VMC 7616 dengan jumlah daun menguning terendah pada 12 minggu penggenangan. Kata Kunci : Tebu, Cekaman Genangan, Varietas, 
PENGARUH PENAMBAHAN PENSTABIL CMC DAN GUM ARAB TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES FUNGSIONAL DARI PATI GARUT TERMODIFIKASI Hartatik, Tias Dwi; Damat, Damat
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.875 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.790

Abstract

Penelitian ini ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan stabilizer CMC dan Gum Arab terhadap cookies fungsional dari pati garut termodifikasi yang diperkaya tepung wortel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor I perbandingan antara pati garut termodifikasi dan tepung terigu: (20%:80%), (40%:60%), (60%:40%), (80%:20%), (100%:0%) dan factor II jenis penstabil: tanpa penstabil, CMC dan Gum Arab.  Parameter analisis meliputi analisis proksimat, analisis total karoten, tekstur, ras, kenampakan dan kerenyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada cookies dari proporsi pati garut termodifikasi100% dengan tepung terigu 0% dengan penstabil CMC dengan kadar air 1,34%, kadar abu 1,54%, kadar lemak 7,82%, kadar protein 7,52%, kadar karbohidrat 77,53%, total karoten 217,96 μg/g, tekstur 19,80N, rasa 3,40, kenampakan 3,10 dan kerenyahan 3,65. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cookies dari 100 pati garut termoodifikasi dan dengan penstabilCMS dapat menghasilkan cookies yang terbaik dan memenuhi standar mutu SNI 2973-2011. Kata kunci: cookies, pati garut termodifikasi, penstabil.
ISOLASI DNA GENOM DAN IDENTIFIKASI KEKERABATAN GENETIK NANAS MENGGUNAKAN RAPD (RANDOM AMPLIFIED POLIMORFIC DNA) Murtiyaningsih, Hidayah
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.181 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.795

Abstract

Beberapa   jenis   nanas   lokal   di   Indonesia   umumnya   diberi   nama berdasarkan nama daerah atau lokasi, sehingga klon yang secara genetik sama kemungkinan dapat berbeda namanya. Dengan demikian identifikasi nanas berdasarkan marka biokimia maupun molekuler sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan  memperoleh  informasi  mengenai  teknik  isolasi  DNA  daun  nanas dengan metode CTAB dan kekerabatan genetik nanas lokal dengan metode yang lebih  valid  yaitu  dengan  RAPD  (Random  Amplified  Polimorfic  DNA).  Hasil isolasi DNA daun nanas  menggunakan metode CTAB menunjukkan kemurnian yang bagus yaitu diantara 1,8 – 1,9. Hasil analisis RAPD dan dendogram menunjukkan bahwa kisaran kekerabatan antara kedua kelompok nanas tersebut berkisar antara 0.95 - 1.00. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman antara ketiga jenis  nanas  kode  1,  2  dan  4  sangat  rendah  meskipun  memiliki  fenotip  yang berbeda. Kata Kunci: RAPD, Kekerabatan Genetik, Nanas, Ananas sp.
Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata) Dengan Pengurangan Pupuk NPK Yang Digantikan Dengan Lumpur Kelapa Sawit (Sludge) Pada Tanah Ultisol Sari, Dewi Puspita; S, Bilman Wilman; Gusmara, Herry
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.15 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.800

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui  kemampuan    lumpur  kelapa  sawitdalam mengurangi dosis pupuk NPK pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada  Oktober 2016 – Januari 2017 di Desa Taba Lagan, Kecamatan Talang  Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah  pada jenis Ultisol  di ketinggian  30  m  dpl.  Menggunakan  Rancangan  Acak  Kelompok  Lengkap (RAKL) dengan 6 perlakuan dan diulang 4 kali,  yaitu pemberian NPK mutiara dengan dosis 300 kg haˉ¹ (100%), pemberian lumpur sawit 30 ton haˉ¹, pemberian300 kg NPK mutiara + 30 ton haˉ¹ lumpur sawit, pemberian 225 kg NPK mutiara+ 30 ton haˉ¹  lumpur sawit, pemberian 150 kg NPK mutiara + 30 ton haˉ¹ lumpur sawit, dan pemberian 75 kg NPK mutiara + 30 ton haˉ¹ lumpur sawit. Hasil penelitian menunjukkan 150 kg NPK mutiara + 30 ton haˉ¹ lumpur sawit memberikan peubah tingkat kehijauan daun tertinggi (50,06), diameter batang terbesar (2,47 cm), produksi per petak berkelobot terberat (9,10 kg), dan produksi per petak tanpa kelobot terberat (8,12 kg). Hasil menunjukkan pemberian 30 ton haˉ¹ lumpur sawit mampu menggantikan kebutuhan jagung manis akan pupuk NPK Mutiara. Kata Kunci: Jagung Manis, Lumpur Sawit, NPK
PENGAPLIKASIAN BERBAGAI MACAM PUPUK AZOLLA (Azolla microphyla) DAN INTERVAL WAKTU APLIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L) Merill) Mamang, Khairul Ikasan; Umarie, Iskandar; Hasbi, Hudaini
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.074 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.791

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui macam pupuk azolla yang terbaikdalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, (2) untuk mengetahui interval waktu aplikasi yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, (3) untuk mengetahui interaksi pemberian berbegai macam pupuk azolla dan waktu aplikasi dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari bulan Maret sampai Juni 2017 dengan ketinggian tempat89 m diatas permukaan laut penelitian ini dilakuakn secara faktorial (3 x 3) dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor yaitu pertama dalah pemberian berbagai macam pupuk azolla dan faktor kedua yaitu interval waktu pemupukan yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama terbagi menjadi 3 taraf yakni A1= Kompos azolla 6 ton/ha (1200 g/plot), A2=  azolla cair 120 ml/L/ha, A3= Azolla segar 8 ton/ha (1600 g/plot). Faktor kedua terbagi dalam 3 taraf   yakni W1= 7 hari sebelum tanam, W2= 0 hari/saat tanam, W3= 7 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian berbagai macam pupuk azolla tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai umur (14, 28, 42) hst, jumlah daun umur (14, 28, 42) hst, umur berbunga, jumlah cabang produktif, berat polong pertanaman, jumlah polong, berat basah berangkasan, berat kering berangkasan, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 biji. Pada perlakuan waktu aplikasih memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada parameter jumlah cabang, berat polong pertanaman, jumlah polong, berat basah berangkasan basah, berat berangkasan kering, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 biji dan tidak berpengaruh pada parameter tinggi tanaman umur (14, 28, 42) hst, jumlah daun umur (14, 28, 42) hst, danumur berbunga. Sedangkan interaksi antara kedeua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. Waktu apikasih saat tanam (W3) memberikan hasil terbaik pada veriabel pengamatan produksi tanaman kedelai.Kata kunci :  Pupuk Organik Azolla, Waktu Aplikasi, Pertumbuhan, Produksi, Tanaman Kedelai
PROSES PEMBUNGAAN MANGGA (Mangifera indica L.) KULTIVAR GADUNG BERLANDASKAN PADA PENANGGULANGAN SELF-INKOMPATIBEL SPOROFITIK Ichsan, Muhammad Chabib; Wijaya, Insan
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.54 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.796

Abstract

Self-incompatibel  sporofitik  merupakan  gangguan  persarian  pada  proses pembungaan  tanaman  mangga  (Mangifera  indica)  kultivar  Gadung.  Penanggulangan terhadap gangguan persarian tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia sebagai penyubur pollen yang mempunyai efek terhadap reseptivitas stigma. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan peranan penyubur pollen pada beberapa kultivar  mangga  sehingga  mampu  meningkatkan  pembentukan  buah  mangga  Gadung sampai dengan hasil panen. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: (1) studi morfologi dan tanggapan pollen terhadap zat penyubur pollen, dan (2) keefektifan zat penyubur pollen terhadap pembungaan sehingga terbentuk buah mangga kultivar Gadung. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  (1)  zat  penyubur  pollen  dan  pollen  dari  kultivar tertentu mempengaruhi pembentukan buah mangga Gdung, (2) Pollen dari kultivar Durih yang dikecambahkan dalam penyubur 400 g/g GA3  dan disemprotkan pada pembungaan mangga Gadung menyebabkan pembentukan buah yang lebih tinggi daripada interaksi perlakuan yang lain. Peningkatan pembentukan buah yang lebih tinggi pada perlakuan ini hampir mencapai 50% jika dibandingkan dengan kontrol, tetapi peningkatan pembentukan buah sejumlah tersebut tidak mampu bertahan selama perkembangan buah sampai dengan buah dipanen, dan (3) morfologi pollen antar kultivar mangga, yaitu Gadung, Durih, Manalagi,  dan  Golek,  tidak  saling  memberikan  pengaruh,  berbentuk  segitiga  sama  sisi dengan ukuran panjang (24,0 – 28,0) mikron, tetapi polen masing-masing kultivar mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap macam zat penyubur pollen. Kata kunci: Pembungaan mangga, penyubur polen, self-incompatibel sporofitik.

Page 1 of 3 | Total Record : 26


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 1 (2023): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 2 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 2 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 1 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2015): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian More Issue